Kamis, 31 Maret 2011

Desaku tercinta memiliki panorama wisata indah tapi tersia sia

Desaku tercinta,satu desa terpencil di kecamatan silou kahean salah satu bagian wilayah di kabupaten simalungun.Semasa kecilku banyak kenangan yang tak terlupakan didesa ini mulai kuingat bermain dimasa kanak kanak sampai kuteringat akan satu wisata pemandian air panas yang ada didesa ini.Kini ku telah pergi jauh dari kampung ini mencari kehidupan baru di tanah rantau tapi untuk yang satu ini hatiku selalu berkata bahwa ini yang terindah yang kulihat sampai kini,banyak wisata air panas yang terdengar menggema alias terkenal seperti ciater di jawa barat tapi aku lihat pada segi alamnya sebenarnya tiada bandingannya

Diciater bukan keindahan alam yang kita dapatkan,tapi kelengkapan fasilitas untuk berwisata yang kita temukan sementara alamnya tak satupun kini yang alami,beda  dengan tinggi raja didesaku memiliki alam yang begitu indah bahkan sangat sulit untuk melupakan,air panasnya saja terhampar luas sekitar 4 hektar dimana kita bisa melihat gunung gunung kecil memuntahkan air panas yang mendidih yang berbentuk kawah,ada juga kumpulan belerang bertingkat membuat lebih indah karena adanya variasi warna yang menakjubkan,

kala kita sudah berkeringat memandang dan bermain air panas diatas bukit tinggi raja masih ada lagi tempat yang harus kita kunjungi yaitu pemandian sungai barakbak
wooow...airnya jernih sekali membuat kita tanpa sadar diri ingin langsung berendam di air sejuk tersebut,jika terasa sudah menggigil karena dinginnya air sungai itu kita bisa bergeser kepinggir/tepi sungai untuk mandi air hangat.

Air hangat yang terjun kesungai datangnya dari atas bukit tinggi raja,disini kalau kita tak mengenal waktu malah bisa kebablasan sudah sore menjelang malam....yang paling asyik nafsu makan kita 3x bertambah ....nah bagi yang ingin gemuk silahkan berendanm sampai dingin lalu makan ...hhehehhee
oya ada lagi ditempat tepi sungai ini berbentuk goa yang berisi kolam pemandian air panas...konon katanya tempat ini pemandian para keluarga kerajaan....
oya jangan habiskan waktumu didalam sungai karena banyak tempat indah untuk mengabadikan keajaiban disini sperti kita lihat dibawah ini
tapi semua itu indah harus ditempuh dengan jalan yang rusak .....dimana hati pemerintah ??
berbalik 180 derajat antara wisata yang ada disini denga jalan menuju lokasi......
sebelumnya saya ceritakan rute perjalanan menuju lokasi ini .....
Jika kita dari kota medan -ambil arah menuju kota lubuk pakam lalu kita mengarah ke galang  lalu menuju ke DOLOK MASIHOL ,setelah sampai dikota dolok masihol (kamu bisa bertanya arah TINGGI RAJA)
karena 1km dari dolok masihol menuju Kota tebing tinggi ada simpang(pertigaan) namanya "KERAPUH"
jadi maksudnya jangan sampai kamu malah sampai ketebing tinggi....hehehhehee
disimpang kerapuh ambil arah kanan (lebih baik bertanya dari pada jalan jalan tak bertujuan)
dan sebenaarnya disimpang ini sudah ada plang tinggi raja 38km......
silahkan teruskan perjalan menuju lokasi wisata...JANGAN sungkan masyarakat di daerah ini ramah ramah semua....terkecuali kita niat JAHAT .....HATI HATI saya tidak jamin........hehhehehhe


nah jika perjalan dari kota TEBING TINGGI ambil arah menuju dolok masihol
 tapi 1km sebelum kota dolok masihol atau kira kira kita melihat perkebunan sawit kita harus lihat juga adanya pertigaan/simpang kerapuh tadi,kalo sudah ketemu kita belok kiri ya....nah kita sudah berada di jalan menuju lokasi wisata


Selengkapnya...

Rabu, 30 Maret 2011

SIMALUNGUN

 Asal-usul

Terdapat berbagai sumber mengenai asal usul Suku Simalungun, tetapi sebagian besar menceritakan bahwa nenek moyang Suku Simalungun berasal dari luar Indonesia.
Kedatangan ini terbagi dalam 2 gelombang [1]:
Gelombang pertama (Simalungun Proto ), diperkirakan datang dari Nagore (India Selatan) dan pegunungan Assam (India Timur) di sekitar abad ke-5, menyusuri Myanmar, ke Siam dan Malaka untuk selanjutnya menyeberang ke Sumatera Timur dan mendirikan kerajaan Nagur dari Raja dinasti Damanik.

Gelombang kedua (Simalungun Deutero), datang dari suku-suku di sekitar Simalungun yang bertetangga dengan suku asli Simalungun.

Pada gelombang Proto Simalungun di atas, Tuan Taralamsyah Saragih menceritakan bahwa rombongan yang terdiri dari keturunan dari 4 Raja-raja besar dari Siam dan India ini bergerak dari Sumatera Timur ke daerah Aceh, Langkat, daerah Bangun Purba, hingga ke Bandar Kalifah sampai Batubara.

Kemudian mereka didesak oleh suku setempat hingga bergerak ke daerah pinggiran danau Toba dan Samosir.

Pustaha Parpandanan Na Bolag (pustaka Simalungun kuno) mengisahkan bahwa Parpandanan Na Bolag (cikal bakal daerah Simalungun) merupakan kerajaan tertua di Sumatera Timur yang wilayahnya bermula dari Jayu (pesisir Selat Malaka) hingga ke Toba. Sebagian sumber lain menyebutkan bahwa wilayahnya meliputi Gayo dan Alas di Aceh hingga perbatasan sungai Rokan di Riau.

Kini, di Kabupaten Simalungun sendiri, Akibat derasnya imigrasi, suku Simalungun hanya menjadi mayoritas di daerah Simalungun Atas.
[sunting]
Kehidupan masyarakat Simalungun

Peta pembagian kecamatan Kabupaten Simalungun ke dalam Simalungun Atas dan Simalungun Bawah.[2][3]

Sistem mata pencaharian orang Simalungun yaitu bercocok tanam dengan padi dan jagung, karena padi adalah makanan pokok sehari-hari dan jagung adalah makanan tambahan jika hasil padi tidak mencukupi. Jual-beli diadakan dengan barter, bahasa yang dipakai adalah bahasa dialek. "Marga" memegang peranan penting dalam soal adat Simalungun. Jika dibandingkan dengan keadaan Simalungun dengan suku Batak yang lainnya sudah jauh berbeda.
[sunting]
Sistem Politik

Pada masa sebelum Belanda masuk ke Simalungun, suku ini terbagi ke dalam 7 daerah yang terdiri dari 4 Kerajaan dan 3 Partuanan.[4]

Kerajaan tersebut adalah:
Siantar (menandatangani surat tunduk pada belanda tanggal 23 Oktober 1889, SK No.25)
Panei (Januari 1904, SK No.6)
Dolok Silou
Tanoh Djawa (8 Juni 1891, SK No.21)

Sedangkan Partuanan (dipimpin oleh seseorang yang bergelar "tuan") tersebut terdiri atas:
Raya (Januari 1904, SK No.6)
Purba
Silimakuta

Kerajaan-kerajaan tersebut memerintah secara swaparaja. Setelah Belanda datang maka ketiga Partuanan tersebut dijadikan sebagai Kerajaan yang berdiri sendiri secara sah dan dipersatukan dalam Onderafdeeling Simalungun.

Dengan Beslit tanggal 24 April 1906 nomor 1 kemudian diperkuat lagi dengan Besluit tanggal 22 Januari 1908 nomor 57, Raja Siantar Sang Nahualu dinyatakan dijatuhkan dari tahtanya selaku Raja Siantar oleh pemerintah Hindia Belanda. Pemerintahan kerajaan Siantar, menunggu akil baligh Tuan Kodim dipimpin oleh suatu Dewan Kerajaan terdiri dari Tuan Marihat, Tuan Sidamanik dan diketuai oleh Kontelir Simalungun.

Setelah dibuangnya Raja Siantar Sang Naualuh dan Perdana Menterinya Bah Bolak oleh Belanda dalam tahun 1906 ke Bengkalis, maka sudah ratalah kini jalan untuk memaksakan Dewan Kerajaan Siantar yang diketuai Kontelir Belanda itu dan dibentuklah Besluit tanggal 29-7-1907 nomor 254 untuk membuat Pernyataan Pendek (Korte Verklaring) takluknya Siantar kepada Pemerintah Hindia Belanda. Dari isi surat-surat dokumen Belanda dapatlah direka yang tersirat bahwa dimakzulkannya dari tahta Siantar Tuan Sang Nahualu dan dibuangnya ia bersama perdana menterinya Bah Bollak ke Bengkalis 1906, adalah terutama karena background : Ia bersama hampir seluruh Orang-orang Besar Kerajaan Siantar adalah anti penjajahan Belanda; bahwa merembesnya propaganda Islam ke Simalungun khususnya dan Tanah Batak umumnya tidaklah disenangi oleh penjajah Belanda.

Pada 16 Oktober 1907 oleh Tuan Torialam (Tuan Marihat) dan Tuan Riah Hata (Tuan Sidamanik), melalui Verklaring (Surat Ikrar), dinyatakan tunduk kepada Belanda.

Dalam butir satu dari Verklaring yang memakai aksara Arab Melayu dengan Bahasa Melayu dan aksara Latin dengan Bahasa Belanda itu, tertulis, “

Ten eerste: dat het landschap Siantar een gedeelte uitmaakt van Nederlandsch Indie en derhalve staat onder de heerschappij van Nederland..” (Pertama: bahwa wilayah Siantar merupakan bagian dari Hindia Belanda dan karena itu berada di bawah kerajaan Belanda…). Masih ditambahkan bahwa akan setia kepada Ratu Belanda dan Gubernur Jenderal.

Sejak Surat Ikrar Torialam dari Marihat dan Riah Hata dari Sidamanik itu, Kerajaan Siantar akhirnya di bawah pengawasan Belanda. Belanda kemudian menobatkan putra Sang Naualuh bukan dari permaisuri, yang masih teramat muda, Tuan Riah Kadim menjadi raja pengganti. Tuhan Riah Kadim yang masih polos itu kemudian diserahkan Belanda kepada Pendeta Zending Guillaume di Purba. Pada Tahun 1916, Tuhan Riah Kadim diubah namanya menjadi Waldemar Tuan Naga Huta dan diakui Belanda sebagai Raja.( Suntingan dari Muhar Omtatok , Erond Damanik dan Juandaha Raya Purba Dasuha).


Selain 3 partuanan yang tersebut atas masih terdapat beberapa partuaan yang lain antara lain:
Parbalogan (tuan parbalogan op.Dja Saip Saragih Napitu) yang wilayahnya dari parmahanan hingga ke tigaras
Si Tahan Batoe Toean Van Si Polha , Si Riakadi Toean Van Manik Si Polha , Toean Dolok Sumurung Bandar Sipolha dan Toean Pulo Bosar Sipolha , Tuan Kalabosar ( Dolok Maraja Sipolha ), Tuan Paraloangin ( Jambur Na Bolag Sipolha ), Tuan Parangsangbosi ( Paribuan Sipolha ) semua Keturunan Raja Naposo Damanik. Salah satu Keturunan Si Tahan Batoe Toean Van Si Polha adalah Toean Humala Sahkuda Damanik ( Hutabolon Sipolha ) orang tua dari: Tuan Djapurba Damanik, Tuan Djabagus Damanik, Tuan Djabanten Damanik, mantan Bupati Kabupaten Simalungun, Tuan Djahormat Damanik, Mora br.Damanik, Mayun br. Damanik.
Si Riakadi Toean Van Manik Si Polha / Toean Markadim / Nai Simin , salah satu keturunannya , adalah Tuan Paraloangin Damanik ( Tuan Jambur Na Bolag Sipolha ) dengan laweinya Radja Israel Sinaga Prapat dari Parapat adalah Prof.DR SC Reynold Kamrol Damanik ( USU ) , Prof DR David Tumpal Damanik ( USA ) , Cand.DR Daulat Damanik MA. ( Jerman ).
Sipintu angin (tuan op.S.Saragih Turnip) merupakan orang tua dari Saragih Ras. Yang hingga kini tugunya (tugu hoda bottar)masih terlihat di Perbatasan Panatapan Ds.Tigaras


DENGAN KORT VERKLARING, 16 OKTOBER 1907, BELANDA MEMBAGI KERAJAAN SIANTAR MENJADI 37 PERBAPAAN dan tuan SAUADIM, DAMANIK KE XV, PERBAPAAN DARI BANDAR diangkat BELANDA MENJADI RAJA SIANTAR yang berakhir sampai tahun Revolusi Simalungun 1946.
Si Saoeadim , Toean Van Bandar
Si Badjandin , Toean Van Bandar Poelau
Si Kani , Toean Van Bandar Bajoe
Si Djamin , pemangkoe Van Toean Negeri Bandar
Si Mia , Toean Van Si Malangoe
Si Kama , Roumah Suah
Si Bisara , Nagodang
Si Djommaihat , Toean Kahaha
Si Djarainta , Toean Boentoe
Si Djandioeroeng , Toean Dolok Siantar
Si Silim , Toean Van Bandar Sakoeda
Si Djontahali , Toean Van Mariah Bandar
Si Rimmahala , Toean Van Naga Bandar
Si Kadim , Toean Van Bandar Tonga
Si Tongma , Bah Bolak Van Pematang Siantar
Si Naman , Toean Van Lingga
Si Djaha , Toean Van Bangoen
Si Djibang , Toean Van Dolok Malela
Si Djandiain , Toean Van Silo Bajoe
Si Lampot , Toean Van Djorlang Hataran
Si Djanji-arim , Toean Van Maligas Bandar
Si Djadi , Toean Van Sakuda
Si Radjawan , Toean Van Gunung Maligas
Si Djaoelak , Toean Van Tamboen
Si Tahan Batoe , Toean Van Si Polha
Si Riakadi , Toean Van Manik Si Polha
Si Ganjang , Toean Van Repa
Si Djoinghata , Toean Van Pagar Batoe
Si Djaingot , Toean Van Si Lampoeyang
Si Djaoeroeng , Toean Van Gadjing
Si Mahata , Toean anggi Van Sidapmanik
Si Bandar , Toean Manik Hataran
Si Takkang , Toean Van Tamboen Rea
Si Rian , Toean Van Manik Maradja
Si Marihat , Toean Van Perbalogan
Si Pinggan , Toean Van Hoeta Bajoe
Si Djoegmahita , Toean Van Manggoetoer

dll.

Partuanan-partuanan ini tidak pernah tunduk kepada pemerintahan Belanda saat itu, di daerah dilakukan perlawanan perlawanan kecil secara bergerilya

Sumber & bagian lainnya :klik disini
Selengkapnya...

Jumat, 18 Maret 2011

pustaha atau lak lak adalah buku dijaman dahulu di simalungun


Setelah bingung mencari informasi PUSTAHA LAKLAK ini akhirnya saya temukan di tempat seorang 
SPRITUAL DARI SIMALUNGUN tidak lain MUHAR OMTATOK pemilik halibitongan omtatok
Naskah kuno merupakan salah satu peninggalan budaya masa silam yang perlu dilestarikan. Namun bagi kita anak bangsa, akan sulit menemukan Naskah-Naskah kuno Nusantara secara utuh di Bumi Nusantara. Hal ini selain minimnya kepedulian untuk mengapresiasikan dan melestarikannya, juga dikarenakan banyak naskah kuno asal Indonesia bermukim di mancanegara sejak ratusan tahun lalu. Pada Komunitas Batak yang mempunyai beberapa etnis, seperti Mandailing, Simalungun, Karo, Pakpak, Angkola serta Batak Toba di Sumatera Utara, mempunyai naskah kuno yang ditulis pada lembaran kayu ulim yang panjang berlipat-lipat dengan tinta mangsi yaitu hasil tampungan asap
Selengkapnya...

umpasa atau limbaga



Terkadang ada beberapa kata persamaan dari ini seperti umpasa,umpama dan limbaga

limbaga dan umpasa merupakan suatu hal yang tidak asing lagi dalam kehidupan orang Batak , terutama dalam kegiatan adat. Umpama dalam bahasa Indonesia berarti perumpamaan dan untuk umpasa berarti peribahasa. Penggunaan umpasa dan umpama ini adalah tergantung kepada konteks kegiatan yang dilakukan, ada umpasa untuk orang menikah, ada umpasa untuk orang meninggal, ada umpasa untuk paradaton, dan yang lainnya.

dan pada bila di bahasa indonesia kita sebut ini pantun
jadi umpasa biasanya selalu berbalas balasan
Selengkapnya...

bahasa simalungun

 Bahasa Simalungun merupakan salah satu sub bahasa Batak, dan bahasa ibu yang dituturkan oleh suku yang mendiami daerah kabupaten Simalungun dan sebagian daerah Kabupaten Deli Serdang, Serdang Bedagai, dan Asahan. Menurut fakta dan historis, bahasa Simalungun pada hakekatnya menyebar hampir di seluruh daerah di Sumatera Utara terutama di wilayah bagian Timur bahkan sampai ke Riau. Pernyataan tersebut didasari oleh banyaknya bukti-bukti yang mengindikasikan hal tersebut. Bukti yang cukup kuat antara lain dari banyaknya nama-nama tempat/ 
daerah yang berbahasakan Simalungun, seperti nama desa Pamatang Ganjang, Bangun Purba, Parbahuman
Selengkapnya...

perdagangan kecamatan bandar simalungun

Bandar adalah salah satu kecamatan disimalungun,kini ibukotanya Perdagangan di rencanakan menjadi kota kabupaten apabila simalungun jadi di mekarkan menjadi 2 kabupaten

Kecamatan bandar:
   terdiri dari dua kelurahan :
Selengkapnya...

E-TV Akan Dibangun di Pamatang Raya


       PT Efarina Televisi  akan membangun stasiun televisi di Kota Pamatang Raya yang (E-TV).  Sebagai tahap awal proses pendirian E-TN di telah dilaksanakan Evaluasi Dengan Pendapat (EDP) Lembaga Penyiaran Swasta) Televisi di Kabupaten Simalungun untuk mendapat rekomendasi layak tidaknya pebangunan stasiun televisi tersebut oleh Komisi Penyiaran Indonesia Daerah Sumatera Utara (KPID-SU).

EDP tersebut berlangsung di Ruang Harungguan Kantor Bupati Simalungun yang di pimpin langsung oleh Ketua KPID-SU H Abdul Hari Nasution SH MKN bersama 4 orang komisionaris KPID-SU, Rabu, 09/03/2011. EDP tersebut secara langsung di hadiri oleh Bupati Simalungun DR JR Saragih SH MM, Kapolres Simalungun AKBP Marzuki MM, ketua DPRD diwakili Ir Rospita Sitorus dan para pengurus E-TV (pemohon) serta para tokoh masyarakat sebagai nara sumber.

Selengkapnya...

Bupati Simalungun Komit Dukung Pemekaran Simalungun

   Bupati Simalungun DR J R Saragih SH MM menyatakan tetap komit terhadap janji politiknya mendukung terwujudnya pemekaran Kabupaten Simalungun.
Sebagai wujud dukungannya, Bupati Simalungun, bertempat di rumah dinas, Jum’at, 11/03/2011, memberikan bantuan dana pribadi sebesar Rp 100 juta, kepada Badan Persiapan Pemekaran Simalungun (BP2S).
Saat penyerahan  dana tersebut Bupati mengatakan, dirinya tetap komit mendukung terwujudnya pemekaran Simalungun, dan sebagai bukti keseriusan saya, saya akan memberikan bantuan dana operasional untuk panitia pemekaran dari uang pribadi saya sebesar Rp 100 juta.
Dia juga menyatakan bantuan tersebut diharapkannya mampu menjadi motivasi bagi para pejuang pemekaran lainnya untuk berpartisipasi membantu biaya yang dibutuhkan untuk mewujudkan pemekaran Simalungun.


Selengkapnya...

Rabu, 16 Maret 2011

Silou kahean memiliki perkebunan rakyat paling luas disimalungun

Silou kahean-post
Di kabupaten simalungun silou kahean merupakan daerah yang terisolir dari dahulu sampai sekarang,dahulu sewaktu pematang siantar menjadi kota kabupaten simalungun,Untuk menuju kota kabupaten hampir 90% wilayah yang dilalui adalah milik kabupaten deli serdang yang sekarang sebagian berubah jadi serdang bedagei
menjadi salah satu kecamatan yang memiliki perkebunan rakyat yang sangat luas dimana petani disana menanam karet,coklat dan kelapa sawit dan segi kehidupan tidak seperti 20 tahun silam,dimana
Selengkapnya...