Selasa, 16 November 2010

Petani olah batang sawit jadi gula merah

MEDAN - Daya saing di bidang pertanian yang semakin ketat, mendorong para petani sawit mendayagunakan pohon yang tumbang guna mendulang rupiah. Sekelompok petani di Desa Sukaramai, kabupaten Batubara, dikabarkan mengolah batang pohon sawit menjadi gula merah atau kerap disebut gula sawit.

Selengkapnya...

Simalungun tahun 2011 wajib menggunakan e-KTP

SIMALUNGUN-METRO; Tahun 2011 seluruh warga Simalungun diwajibkan menggunakan e-KTP (Elektronik Kartu Tanda Penduduk). Hal tersebut sesuai surat edaran Menteri Dalam Negeri (Mendagri) sebagai program nasional.

Selengkapnya...

Wisata air panas dolok tinggi raja




Dolok Tinggi Raja
Dalam rangka mengenalkan berbagai objek wisata di Kabupaten Simalungun, Dinas Pariwisata Seni dan Budaya tidak henti-hentinya melakukan berbagai sosialisasi. Langkah tersebut dilakukan agar berbagai objek wisata yang ada selalu dikunjungi para wisatawan lokal maupun mancanegara serta untuk tetap melestarikan objek wisata tersebut.
Salah satu program atau rencana Dinas Pariwisata Seni dan Budaya Simalungun yang mengikutsertakan peran serta biro perjalanan, mempromosikan berbagai objek wisata. Salah satunya objek wisata pemandian air panas Tinggi Raja. Lokasi pemandian sangat asri konon menyimpan segudang cerita klasik, apalagi dibungkus mitos cerita legenda.
Pemandian air panas Tinggi Raja terletak di Nagori Dolok Marawa Kecamatan Silou Kahean Kabupaten Simalungun. Jarak tempuh dari kota Pematangsiantar lebih kurang 121 km berbatasan dengan Kabupaten Serdang Bedagai. Objek wisata Tinggi Raja termasuk kawasan cagar alam dengan luas areal lebih kurang 167 Ha.
Dengan menelusuri jalan setapak, kita tiba di objek wisata pemandian air panas Tinggi Raja. Mencermati alam sekitar memang lingkungan pemandian menyiratkan keasrian. Ragam tetumbuhan termasuk pohon-pohon langka diteduhi dedaunan warna hijau lebat membuat mata sejuk memandang.
Konon menurut cerita warga, di lokasi pemandian tersebut terdapat bunga yang bernama tinggi raja. Bunga yang disebut-sebut dapat memberi “keuntungan” bagi pengunjung, bila dipetik dari batangnya. Para pengunjung kerap membawa oleh-oleh bunga tersebut bilamana mereka datang ke objek wisata tersebut. , objek wisata pemandian air panas Tinggi raja banyak didatangi oleh wisatawan lokal maupun mancanegara.
Untuk memperindah tempat pemandian tersebut, Pemkab Simalungun membangun jalan setapak sepanjang 300 meter serta membangun tempat ganti pakaian. Pemkab memberi atensi dengan membangun infrastruktur di luar fasilitas pemondokan. Tujuannya, agar wisatawan lokal maupun wisatawan luar negeri betah tinggal berlama-lama di kawasan tersebut. Ini cerita masyarakat setempat, waktu dulu di tahun delapan puluhan.
Bagaimana kondisi sekarang? Saat ini kondisi objek wisata pemandian air panas Tinggi Raja memprihatinkan. Selain jalan menuju ke lokasi rusak parah, kondisi jalan setapak menuju pemandian juga kurang terawat. Berbicara soal atensi wisatawan mengunjungi daerah tersebut, praktis minim. Paling banter datang ke tempat tersebut hanya penduduk lokal,
Lalu apa upaya? Sudahkah ada terobosan berarti dibuat Pemkab Simalungun? Sepanjang pengamatan dengan kasat mata, terkesan nyaris belum ada. Karena itulah untuk mengembangkan objek wisata pemandian air panas Tinggi Raja diperlukan keseriusan objek wisata Pemkab Simalungun. Kalau tidak, dikhawatirkan di tahun-tahun mendatang, objek wisata Tinggi Raja bisa tinggal nama atau setidaknya hilang dari peta dunia kepariwisataan,
Lantas apa upaya? Sudahkah terpikirkan Pemkab Simalungun memperbaiki infrastruktur jalan? Sebab, tidak bisa terbantahkan, memang kondisi jalan menuju objek wisata tersebut memprihatinkan.
Mitos historis Dolok tinggi Raja
Dahulu, Dolok Tinggi Raja atau yang sekarang ini dikenal masyarakat objek wisata pemandian air panas Tinggi Raja, dihuni oleh penduduk dan punya legenda menarik untuk disimak. Kawasan tersebut dipimpin oleh seorang raja yang mempunyai ratusan jabalon (pelayan perempuan dan laki-laki).
Sang raja memiliki seorang putri yang cantik. Karena cantiknya sang putri tidak diijinkan untuk bersosialisasi dengan orang lain kecuali dengan pelayan. Putri tersebut adalah anak yang manja, apapun yang diminta pasti dikabulkan oleh orangtuanya. Ketika musim tanam tiba, sudah menjadi kebiasaan bagi raja dan pelayan-pelayannya menghabiskan waktu untuk menanam padi.
Mereka bekerja pada sore hari dan mengadakan pesta. Saat pesta, mereka dapat bernyanyi dan menari bersama gadis-gadis cantik di desa. Sementara putri raja tersebut hanya dapat tinggal di istana dengan nenek dan pelayannya. Dia dikurung selama dua hari dan merasa kesepian sambil terus menangis.
Kemudian sang putri melepaskan seekor burung dari kandang dan menulis pesan pada ayahnya dan meletakkan surat tersebut pada salah satu kaki burung. Meski kesepian neneknya berusaha menghibur dan menyuruh pelayan membuat suatu pesta besar dan mengundang semua pemuda desa. Mereka semua sangat senang, bernyanyi, menari bersama.
Pada pagi harinya sebelum menanam padi (matidah) raja menyuruh pelayan-pelayannya menyediakan makanan untuk ibunya. Raja sendiri memilih daging tersebut dan membungkusnya karena dia tahu daging adalah makanan kesukaan ibunya. Kemudian beberapa pelayan (jabolon) meninggalkan istana. Dalam perjalanan mereka membuka bungkusan dari raja yang akan diberikan kepada ibunya.
Lalu pelayan tersebut memakan semua makanan dan membungkus sisanya untuk diberikan kepada putri raja dan neneknya. Ketika para pelayan tiba sang nenek sangat senang menyambut para pelayan sambil membuka bungkusan. Sayangnya saat dibuka isi bungkusan ternyata tinggal tulang-tulang (holi-holi).
Sang nenek dan putri raja merasa terpukul. Mereka tidak menduga bahwa raja sanggup memberikan penghinaan yang sedemikian besar. Meliht kejadian para dayang-dayang diam terpaku terbawa arus perasaan dan pikiran masing-masing disertai deraian air mata.
Akhirnya sang nenek bersama cucunya dn para tamu istana mengajak bernyanyi seolah-olah bergembira menerima kiriman dari raja. Pesta semakin meriah dan tidak terkendali. Sang putri merasa bebas menari berganti-ganti dengan setiap pemuda yang mulai brutal dan berpelukan. Saat bernyanyi tanpa diiringi musik diikuti oleh gerakan-gerakan aneh dengan syair lagu yang monoton, “manong-nong Tinggi Raja (tenggelam tinggi raja)” yang diulang berkali-kali dan diikuti oleh seluruh dayang-dayang dan pemuda serta kucing-kucing istana.
Sambil bernyanyi sang putri berteriak-teriak menyumpahi dan mengutuk sang raja. Kegiatan aneh ini berlangsung sepanjang malam tanpa mereka sadari menjelang dini hari di sekitar istana bermunculan mata air panas dan belerang yang sangat banyak. Akhirnya istana beserta seluruh penghuninya tenggelam ke kolam air panas dan belerang.
Sementara raja dan permaisuri serta seluruh rakyat masih melanjutkan kegiatan bertanam. Pada saat istirahat, sang raja dikagetkan dengan kicauan seeokor burung yang sangat dia kenal suaranya yang mendirikan bulu roma sang raja. Dengan serta merta sang raja memerintahkan untuk pulang. Setelah sampai di kawasan istana, sang raja terkejut melihat istananya lenyap. Yang ada hanya lautan air panas dan belerang.
Sang raja bersama ke permaisurinya pun berusaha menemukan sang putri dan ibunda tercinta. Dengan masuk ke dalam air panas dan belerang akhirnya sang bbbraja dan permaisuri serta pengawal akhirnya turut lenyap di dalam air panas tersebut.
Selengkapnya...

Potensi dan informasi tentang simalungun

Kabupaten Simalungun secara geografis terletak diantara 3º 18' - 9º 36' LU dan 98º 32' - 99º 35' BT secara administrative terdiri dari 21 Kecamatan dengan 234 Desa dan 14 Kelurahan. Luas wilayah Kabupaten Simalungun adalah 4.386,60 Km² atau 438660 Ha, dengan jumlah penduduk 855.591 jIwa.

B. SARANA DAN PRASARANA

Kabupaten Simalungun mempunyai sarana dan prasarana perhubungan darat, kereta api, angkutan sungai dan danau disamping itu juga terdesia sarana dan prasarana listrik, telekomunikasi dan air bersih.

C. IDENTIFIKASI BIDANG USAHA POTENSIAL

PRODUKSI PERTANIAN

Jagung
Areal produksi jagung terdapat pada setiap kecamatan di Simalungun. Luas panen jagung pada tahun terakhir mencapai 62.351 Ha dengan produksi 22;'.806 ton/tahun.

Ubi Kayu
Komoditi ubi kayu adalah hasil tanaman komersias rakyat yang terluas kedua setelah jagung yang diusahakan oleh banyak petani didaerah Simalungun.

Kubis
Kubis merupakan salah satu sayuran daun yang digemari banyak orang. Menurut data Badan Pusat Statistik Sumatera Utara, Daerah Simalungun adalah penghasil kubis terbesar nomor dua setelah Daerah Karo.

Kentang
Kentang termasuk tanaman intensif artinya membutuhkan modal/biaya per satuan luas relatif tinggi. Areal produksi tanaman kentang hanya terdapat di beberapa kecamatan yang terletak didataran tinggi yaitu Kecamatan Silima Kuta, Purba, Dolok Silau, Raya, D. Pardamean dan G.S. Bolon.

Pisang
Areal produksi pisang terdapat di setiap kecamatan di Simalungun dengan luas lahan tanaman pisang yang masih mempunyai potensi untuk dikembangkan.

Nenas
Kabupaten Simalungun pernah mengalaini jaya jayanya dalam berusaha nenas sewaktu masih berdirinya pabrik nenas yaitu PCS atau Pineapple Cannel Siantar. Sejak berhentinya pengolahan ini maka luas panen dan jumlah produksi Nenas di Kabupaten Simalungun merosot tajam.

Jahe
Tanaman Jahe merupakan tanaman yang banyak digunakan sebagai rempah bahan minuman/makanan dan obat-obatan. Tanaman Jahe ini terdiri dari bermacam jenis.

Peternakan Ikan Mas
Ikan Mas telah dipelihara rakyat di Simalungun sejak lama, sebagai konsumsi biasa dan konsumsi dalam adapt. Ikan ini dipelihara di seluruh kecamatan dan luas total adalah 740,2 Ha dengan jumlah produksi 1.036,5 ton per tahun. Nilai produksinya adalah Rp. 9,3 miliyar, ikan ini seluruhnya dijual dalam pasar local.



Perkebunan Kelapa Sawit
areal produksi kelapa sawit kini bertumbuh pesat disimalungun,berada dikecamatan silou kahean-raya kahean-

Perkebunan Karet
areal lokasi silou kahaean,raya kahean


Perkebunan Kopi
Tanaman kopi di Simalungun diusahakan di 18 kecamatan, sebagai sentra produksi terdapat di kecamatan : Raya, Panel, Sidamanik, dan D. Pardamean, menyusul kecamatan : Silima Kuta, Jorlang Hataran, Dolok Silau, Purba, GS Bolon dan D. Panribuan, yang setiap kecamatan tersebut telah mengusahakan tanaman kopi ratusan hektar. Delapan kecamatan lainnya mengusahakan tanaman kopi masih dalam puluhan hektar.

Petenakan Ayam Buras
Ayam Buras dipelihara penduduk di setiap kecamatan menghasilkan telur ayam buras. Sentra dari telur ayam buras ini terdapat di kecamatan Pematang Bandar, Bandar dan Tanah Jawa.

Peternakan Babi
Ternak Babi hanya terdapat di 9 kecamatan di Kabupaten Simalungun pada tahun 1997. Produksi atau daging babi paling banyak terdapat di kecamatan Jorlang Hataran, menyusul Kecamatan Silima Kuta, Bandar dan GS Bolon.

D. BIDANG USAHA UNGGULAN LAYAK DIKEMBANGKAN

Hasil dari penelaahan potensi yang ada di Kabupaten Simalungun dengan prioritas pembangunan daerah serta keterkaitan antara sektor pertanian dengan sektor industri, menunjukkan bahwa kegiatan ekonomi atau industri yang termasuk layak untuk dikembangkan adalah
- Budidaya jagung
- Budidaya jahe
- Budidaya pisang barangan
- Budidaya nenas dan pabrik pengolahannya
- Industri pengolahan buah-buahan

Daerah Simalungun memiliki area lahan kering yang sangat potensial untuk pengembangan berbagai jenis komoditi palawija. Salah satu yang memiliki prospek adalah jagung. Hasil jagung masih sangat terbuka peluang pasarnya, terutama karena terdapatnya pabrik pengolahan pakan ternak yang berbahan baku jagung. Kebutuhan jahe masih sangat besar, baik dalam negeri maupun untuk ekspor. Potensi daerah Simalungun dengan ketinggian tempat yang relatif tinggi sangat sesuai untuk budidaya jahe. Nilai ekonomi jahe sampai saat ini masih termasuk baik dan tidak harus memerlukan luasan lahan yang luas seperti perkebunan.

Daerah Simalungun memiliki berbagai produk buah-buahan yang sangat potensial untuk dijadikan bahan baku produk olahan. Salah satu jenis buah yang potensial adalah nenas. Produksi nenas daerah ini sangat besar, tetapi perlu dilakukan perbaikan sehingga memenuhi syarat untuk b
Selengkapnya...